3/01/2013

Provinsi Sulawesi Barat Menuju Era Industri 2013, 5 Kabupaten 5 Industri Berbeda


Selama lima tahun kepemimpinan Gubernur, telah banyak upaya yang dilakukan sehingga hasil akhirnya cukup signifikan. Kini, di paruh kedua kepemimpinan sang putra daerah ini bersama Wakilnya, Aladin S. Mengga di periode 2011-2016, Sulbar berusaha untuk menapak lebih maju dalam berbagai bidang. Apalagi Sulbar telah terpilih sebagai daerah kawasan percepatan Pembangunan Industri Nasional.


Gubernur Sulawesi Barat
Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh
Sulbar terpilih menjadi daerah yang akan dijadikan kawasan percepatan pembangunan industri nasional. Sulbar disetujui menjadi kawasan percepatan pembangunan industri nasional oleh pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Sulbar adalah daerah baru yang butuh sentuhan pembangunan melalui pembangunan dan pengembangan kawasan industri. Apalagi pertumbuhan ekonomi Sulbar sangat positif dan berpotensi untuk terus tumbuh. Pemerintah Sulbar telah merancang daerahnya menjadi kawasan industri pada tahun 2013 mendatang ditandai dengan menata Kabupaten Mamuju menjadi pusat ibu kota provinsi baru, yang akan menjadi kawasan industri. Ini dilakukan agar kawasan industri berdekatan dengan pelabuhan agar transportasi barang bisa lebih cepat tiba di kawasan industri dan begitupun sebaliknya hasil pengolahan pabrik mudah diangkut untuk dipasarkan ke luar daerah. Dukungan untuk berkembangnya kawasan industri juga datang dari DPR RI. Jika industri berkembang maka muaranya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat serta bisa menekan jumlah pengangguran di daerah ini, ribuan tenaga kerja akan diserap.
5 Kabupaten 5 Industri Berbeda
Untuk memberikan efek ganda kepada masyarakat Sulbar, Sulbar telah memetakan kawasan industri berdasarkan potensinya di 5 kabupaten yang ada. Di era industri pada tahun 2013 mendatang, 5 wilayah kabupaten dikembangkan industri yang berbeda. “Kami memang sengaja tak menempatkan di satu kawasan industri saja. Kami menempatkan kawasan industri berdasarkan sumber daya yang ada di daerah itu. Ini dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi masyarakat di 5 kabupaten ini untuk meningkatkan kesejahteraannya dan meningkatkan pendapatan serta meningkatkan ekonomi di daerah itu, juga menurunkan angka kemiskinan,” papar Anwar.
Anwar juga mengatakan dengan begitu pendapatan tak akan lari dari  5 kabupaten itu dan yang sudah pasti masyarakat akan mendapatkan harga yang sesuai dengan ketentuan yang ada. Tak ada lagi calo atau tengkulak yang mempermainkan harga terhadap komoditi yang ada. Beberapa industri yang akan ada adalah pembangunan beberapa pabrik, mulai dari pabrik kakao sampai pabrik minyak kelapa sawit dan pabrik rotan.
Kantor Gubernur Provinsi Sulbar
Kantor Gubernur Provinsi Sulbar
Pabrik minyak kelapa sawit akan di bangun di kawasan Mamuju Utara, Pembangunan pabrik minyak goreng di kota Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara dengan luas areal 1,3 hektare bakal menghabiskan anggaran Rp1,7 triliun. Pembangunan Industri minyak goreng terbesar di kawasan Timur Indonesia ini melalui investor PT Astra Grup, “kata Anwar. Anwar menuturkan, pembangunan minyak goreng di Mamuju dan Mamuju Utara, karena merupakan daerah penghasil CPO terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Karena itu, wajar jika dibangun pabrik industri minyak goreng di daerah ini. Jika pabrik minyak goreng ini telah beroperasi maka kelak akan mampu menyuplai kebutuhan minyak goreng ke provinsi Papua, papua Barat, Maluku maupun provinsi tetangga lainnya. Dan akan memberikan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mampu menyedot ribuan tenaga kerja.
Pabrik Rotan akan dibangun di kawasan Mamuju. Pembangunan industri rotan di Sulbar menjadi industri jangka panjang yang perlu terus dikembangkan guna meningkatkan ekonomi. Pengembangan industri rotan di Sulbar akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sulbar telah dicanangkan sebagai daerah industri rotan yang ditandai dengan kunjungan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, serta Menteri Perindustrian MS Hidayat ke Sulbar pada Februari 2012 lalu. 
Menurut Anwar, pemerintah pusat melalui Menteri Kehutanan telah menetapkan hutan basah di Sulbar bisa dikelola untuk pengembangan komoditas rotan dengan luas sekitar 12 ribu hektare. "Sulbar dicanangkan sebagai daerah industri rotan, karena potensi bahan baku rotan cukup menjanjikan dan bila dikelola dengan baik akan menjadi industri yang memberikan kontribusi bagi perekonomian bangsa," kata Anwar. Sulbar  memastikan pembangunan industri rotan di Kabupaten Mamuju akan dilaksanakan  awal Januari 2013.
Untuk pelabuhan perikanan akan di bangun di Majene, Pemerintah Sulawesi Barat, akan membangun dua pelabuhan untuk memaksimalkan jalur pelayaran dan mendukung distribusi hasil bumi. Selain maksimalisasi pemanfatan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palipi di Kecamatan Sendana, Majene, rencananya dalam tahun ini akan dilakukan penambahan dua pelabuhan pada tempat berbeda. Pabrik kakao akan dibangun di kawasan Pulowali Mandar. Sulbar menggagas pembangunan pabrik pengolahan cokelat berkapasitas 15.000-20.000 ton per tahun di Kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar (Polman).   Rencana ini terkait upaya pemprov melindungi komoditi cokelat agar tidak keluar ke daerah atau negara lain.  Sementara di kawasan Mamasa yang tekstur tanahnya pegunungan akan dibangun juga industri yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama pembangunan jalan dan sarana transportasi lainnya. Dan satu lagi akan dibangun pabrik bedak di Mamasa. PT Egi Mineral Resourch (EMR) akan mengelola tambang di Kabupaten Mamasa dengan membangun pabrik industri powder atau bedak. PT EMR bersiap akan membangun pabrik powder atau bedak dengan memanfaatkan tambang zeolit sebagai bahan bakunya. Dalam UU No.4/2009, mengisyaratkan bahwa hasil kandungan tambang di Tanah Air tidak boleh lagi dibawa keluar negeri dalam bentuk bahan baku, tetapi dikelola menjadi industri bahan jadi. Pabrik powder akan dibangun di Kabupaten Mamasa dan diharapkan hasilnya akan dapat memenuhi kebutuhan industri nasional. [GR]